Ads 468x60px

Rabu, 01 Desember 2010

0
LAPORAN PENDAHULUAN Akut Miokard Infark (AMI)

A.     Defenisi AMI
nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot jantung. Proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang

anatomi dan fisiologi jantung               Casus AMI            
 

B.     Etiologi dan faktor resiko
Penyebab penurunan suplai darah, karena penyempitan arteri koroner, emboli, atau karena syok dan perdarahan, faktor resiko terjadinya AMI
   
Pria diatas 40 tahunan dengan aterosklerosis dan hipertensi arteri
    wanita yang mengunakan kontrasepsi pil
    wanita pasca menopause
    merokok
C.     Tanda, Gejala, Manifestasi Klinis
   
Nyeri dada yang tiba-tiba spontan dan berlangsung terus-menerus ( > 30 menit)
      dan tidak bisa menghilang hanya dengan istirahat atau pemberian obat.
      Nyeri dirasakan panas, ditusuk tajam dan biasanya menjalar kebahu lengan kiri.
    Nyeri disertai  mual muntah, nafas pendek, berkeringat dingin dan menakutkan
      pasien.
    pada pemeriksaan fisik, ditemukan muka pucat, takikardi dan bunyi jantung 3.

 
D.     Diagnosis
Diagnosis AMI biasanya berdasarkan pada riwayat penyakit sekarang, EKG dan serangkaian serum.
E.     Lokasi AMI
AMI lokasi terjadinya di dinding miokard: inferior (posterior) atau lateral.
Ventrikel kiri merupakan tempat cedera yang  paling sering ditemukan, namun ventrikel kanan juga dapat mengalami infark.
F.      Pemeriksaan Penunjang
   
Elektrokardiogram.: memberikan informasi mengenai fisiologi jantung                                  
    Ekokardiogram: evaluasi lebih jauh mengenai fungsi jantung
    Enzim dan Isoenzim
      Pemeriksaan meliputi keratin kinase dan laktat dehidrogenase.
      Kreatin kinase (CK dengan isoenzimnya CK-MB) sebagai indikator paling sensiti
      dan dapat dipercaya. Kadarnya selalu meningkat pada AMI
      terdapat tiga isoenzim CK-MM (otot skeletal), CK-MB (otot jantung) CK-BB
      jaringan otak)
      Laktat dehidrogenase (LDH): mendiagnosis pasien AMI yang  terlambat dibawa
      ke RS. Persentase LDH1 lebih dari LDH 2 menunjukka adanya AMI
      Perjalanan waktu enzim jantung pada AMI
     
No
Enzim
Onset
Puncak
Kembali ke Normal
1
CK
3-6 jam
12-24 jam
3-5 hari
2
CK-MB
2-4 jam
12-20 jam
48-72 jam
3
LDH
24 jam
48-72 jam
7-10 hari
4
LDH1
4 jam
48 jam
10 hari
5
LDH2
4 jam
48 jam
10 hari
     
G.           Diagnosis Banding
   
Angina Pektoris
    Diseksi aorta
    Kelainan saluran cerna bagian atas
    Kelainana lokal dinding dada
    Kompresi saraf
    Kelaianan Intra abdominal
H.           Komplikasi
   
Aritmia                           Bradirkardi sinus                  Irama nodal
    Nsupraventrikular takiaritmia                                        Aritmia ventrikular        Gangguan konduksi       Gagal jantung kiri                 Hipotensi
    Syok                               Infark ventrikel kanan          Rupture miokard
    Aneurisme                 
I.            Penatalaksanaan
   
Istirahat total
    Diet makanan lunak/ saring serta rendah garam (bila ada gagal jantung)
    Pasang Infus Dekstrosa 5 % untuk persiapan  pemberi obat intravena
    Atasi nyeri
      a.  
Morfin 2,5 – 5 mg iv atau petidin 25 -50 mg im, bisa diulang-ulang
      b.   Lain-lain: nitrat, antogonis kalsium dan beta bloker
    Oksigen 2-4 liter/menit
    Sedatif diazepam 3-4 x 2-5 mg per oral, pada imsomnia ditambah flurazepam
    Antikougulan
      a.   Heparin: 20.000-40.000 U/ 24 jam iv tiap 4-6 jam atau drip
      b.   Diteruskan asetuakumularol atau warfarin
    Streptokinase/trombolisis
      memperbaiki kembali aliran  pembuluh darah ke koroner.
Tindakan  pra rumah sakit
   
Penggunaan morfin. 2,5 -5 mg atau petidin 25-50 mg IV
    Infus dekstrosa 5 % atau NaCl 0,9 % dan O2 2-4 liter / menit
    EKG
Perawatan di rumah sakit
di ICCU dengan monitor aritmia, lakukan pemeriksaan darah rutin, gula darah, BUN, kreatinin, CK CKMB, SGPT, LDH dll.
J.       Prognosis
Tiga faktor penting yang menentukan indeks prognosis yaitu terjadinya aritmia, potensi serangan iskemia lebih jauh dan potensi pemburukan gangguan hemodinamik lebih jauh.
K.    Intervensi keperawatan
   
Penghilang nyeri dada
      kaloborasi pemberian terapi vasodilatator dan obat antikougulan intravena
    Oksigen: dengan NK 2-4 liter
    Pengukuran tanda vital; kaji lebih sering selama merasakan nyeri
    Istirahat fisik: Posisi kepala lebih tinggi dengan alasan, 1) volume tidal dapat
      diperbaiki, 2) drainase lobus paru lebig baik, 3) aliran balik vena (preload) ke
      jantung berkurang, kurang kerja jantung
    Respirasi: kaji komplikasi ke paru dan rubah posisi serta anjurkan nafas dalam
    Perfusi jaringan adekuat: periksa denyut nadi dan suhu kulit
    pengurangan kecemasan
    Pendidikan dan
    pemantauan komplikasi: frekuensi, irama, serta bunyi jantung. Tekanan darah
       pernafasanm perubahan pengindraan, perubahan nilai laboratorium

II. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul.
1.      Nyeri akut b.d agent biologis; manifestasi penyakit AMI
2.      Ketidakefektifan perpusi jeringan b.d penyumbatan pembuluh arteri
3.      Penurunan curah jantung b.d perubahan  HR dan irama jantung.
4.      Pola nafas tidak efektif b.d nyeri  dada
5.      Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan  antara pemenuhan dan permintaan O2
6.      Kecemasan b.d  Crisis situasional. karena sakit AMI

0 komentar:

Posting Komentar

 
. | © 2010 by DheTemplate.com | Supported by Promotions And Coupons Shopping & WordPress Theme 2 Blog