Ads 468x60px

Rabu, 01 Desember 2010

0
LAPORAN PENDAHULUAN CHF (CONGESTIF HEART FAILURE)

PENGERTIAN
Congestif Heart Failure (CHF) adalah: ketidakseimbangan pada fungsi pompa jantung, dimana jantung gagal mempertahankan sirkulasi darah yang adekuat yang merupakan gabungan manifestasi gagal jantung kanan ( dysonea, ortopnea, batuk, mudah lelah,kegelisahan dan kecemasan) dan gagal jantung kiri ( edema, hepatomegali, asites, anaroksia, nokturia, kelemahan).
CHF diklasifikasikan menjadi 4:
1.      Grade I: menggambarkan pada pasien dengan aktifitaas normal tidak menimbulkan gejala
2.      Grade II: Terjadi bila aktifitas fisik menyebabkan  fatigue, dyspnea, dan gejala-gejala lain.
3.      Grade III:  ditandai dengan terbatasnya aktifitas fisik yang normal
4.      Grade IV: gejala dapat dating ketika istirahat atau dengan aktifitas fisik.
II.  TANDA DAN GEJALA
1.      Dispnea saat istirahat maupun beraktifitas
Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran gas.
2.      Ortopnea (kesulitan nafas saat berbaring) dan Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND)
3.      Produk batuk berwarna merah muda.
4.      Edema
5.      Gejala non spesifik:
-    Kelemahan
-     Nyeri perut
-    Malaise
-    Wheezing
-    Nausea
6.      Pemeriksaan fisik:
-    Edema perifer, peningkatan Jugularis Vena Distension, takikardi merupakan prediksi cukup tinggi untuk mengarah ke CHF
-    Takipnea, menggunakn otot bantu pernafasan
-    Hipertensi
-    Kulit mungkin dapat terjadi;diaporesis/dingin, pucat dan sianosis
-    Impulse apek sering bergeser ke lateral
-    Auskultasi jantung menunjukkan abnormalitas aorta,valular, S3 atau S4
-    Edema ektremitas bawah juga dapat terjadi terutama pada proses subakut.
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.      Rontgen dada :
-    Meskipun tes diagnostik ini keuntungannya sedikit pada CHF akut, Rontgen dada adalah alat yang paling berguna.
-    Dapat mengobservasi adanya cardiomegali
-    Efusi pleura dapat terlihat
2.      Pemeriksaan Echocardiography (ECHO)
-    Dapat mengidentifikasi adanya tamponade jantung, konstriksi pericardial, dan emboli paru
3.      Pemeriksaan  EKG
4.      Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) untuk mengevaluasi adanya hypoxemia, hiperkapnea, dan asidosis
5.      Pemeriksaan Alanin Amino Transferase (ALT), aspartat aminotransferase(AST), bilirubin: mengindikasikan adanya hepatopathy kongestif
6.      Enzim jantung dan marker serum lainnya untuk iskemi atau infark dapat diperiksa :
-    CKMB
-    LDH
7.      Pemeriksaan creatinin, bilirubin, Na :peningkatan creatinin, hiperbilirubinemia, dan hiponatremi dapat terjadi pada beberapa kasus .

0 komentar:

Posting Komentar

 
. | © 2010 by DheTemplate.com | Supported by Promotions And Coupons Shopping & WordPress Theme 2 Blog