Ads 468x60px

Rabu, 08 Desember 2010

0
mengatasi mual muntah ibu hamil dengan pola makan

Keluhan mual muntah boleh jadi dialami mayoritas ibu hamil. Bahkan dr. Indra Anwar, Sp.OG dari RS Bunda, Jakarta, memastikan sekitar 50-70% ibu hamil mengalaminya. Keluhan mual muntah ini dikatakan wajar jika dialami pada usia kehamilan 8-12 minggu dan semakin berkurang secara bertahap hingga akhirnya berhenti di usia kehamilan 16 minggu.
Meski begitu, tidak sedikit ibu hamil yang masih mengalami mual muntah sampai trimester ketiga. Keluhan mual muntah ini dikategorikan berat jika ibu hamil selalu muntah setiap kali minum ataupun makan. Akibatnya, tubuh sangat lemas, muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis. Inilah yang dinamakan hiperemesis gravidarum. Nah, agar tidak menetap jadi gangguan, ibu mesti mengatasinya dengan menghindari stres dan mengatur pola makan.
PENYEBAB MUAL DAN MUNTAH
· Peningkatan hormon estrogen

Peningkatan hormon ini membuat kadar asam lambung meningkat, hingga muncullah keluhan rasa mual. Keluhan ini biasanya muncul di pagi hari saat perut ibu dalam keadaan kosong dan terjadi peningkatan asam lambung.
· Faktor HCG
Hormon Human Chorionic Gonodotrophin yang dihasilkan plasenta di awal kehamilan diduga merupakan penyebab timbulnya rasa mual. Tak heran bila keluhan mual muntah biasanya akan mereda dengan sendirinya seiring bertambahnya usia kehamilan.
· Perubahan metabolisme glikogen hati
Kehamilan menyebabkan metabolisme glikogen hati dan inilah yang diduga sebagai biang keladi pemicu keluhan mual muntah. Namun keluhan ini akan lenyap saat terjadi kompensasi metabolisme glikogen dalam tubuh.
· Faktor psikologis
Seorang ibu yang tengah hamil muda, belum siap hamil, atau malah tidak menginginkan kehamilan lazimnya akan merasa sedemikian tertekan. Perasaan tertekan inilah yang semakin memicu mual dan muntah.
PENANGANAN MUAL MUNTAH BERLEBIH
* Penderita hiperemesis gravidarum mau tak mau mesti menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Terlebih jika sampai mengalami dehidrasi.
* Adakalanya ibu hamil mesti menjalani pemeriksaan urin di laboratorium untuk mengecek kadar keton dalam darah yang menjadi pemicu munculnya keluhan mual muntah. Kalau hasilnya positif, maka ibu mesti menjalani perawatan di rumah sakit. Asupan makanan pun harus melalui selang infus agar lambung bisa beristirahat. Setelah sekitar 8 jam, barulah boleh mendapat asupan makanan secara oral. Namun pemberiannya harus bertahap, dari cair, semipadat, sampai padat.
* Jika dianggap perlu, dokter akan memberi obat antimual. Tidak sedikit pula dokter yang memberikan obat antimag kepada pasien. Mengenai lamanya perawatan di RS sepenuhnya tergantung pada kondisi ibu. Jika kondisinya membaik, dalam waktu dua hari pun, ibu boleh pulang.
ATUR POLA MAKAN
* Jumlah dan jenis makanan, serta bagaimana penyajiannya memang bisa memicu keluhan dan gangguan mual muntah. Untuk itu, ingatlah seberapa banyak porsi yang bisa masuk, dan jenis makanan apa saja yang sekiranya memancing rasa mual serta ingin muntah.
* Jangan biarkan perut dalam keadaan kosong, mengingat peningkatan kadar asam lambung merupakan salah satu penyebab utama rasa mual. Aturlah pola makan menjadi lebih sedikit porsinya tapi lebih sering frekuensinya. Yang perlu diingat, ibu hamil tak perlu makan berlebihan.
* Lambung yang mengalami perlukaan bisa sedikit terobati oleh makanan dan minuman yang segar dan hangat. Sekalipun hobi, sebaiknya hindari dulu kegemaran menyantap makanan pedas, asam, dan bersantan karena hanya akan memperberat kerja lambung.
* Agar sarapan tidak diganggu keluhan, nikmati sepotong roti kering bersama secangkir teh manis hangat. Selain bisa meredakan dorongan mual muntah, makanan itu bisa menggugah nafsu makan.
* Untuk mengganti cairan tubuh yang terbuang lewat muntah, jangan ragu untuk banyak-banyak mengonsumsi makanan atau minuman berkadar air tinggi seperti sayuran, jus buah, dan sejenisnya.
* Makanan berkarbohidrat tinggi juga bisa dijadikan pilihan agar energi yang terbuang akibat muntah bisa segera tergantikan.
* Jenis-jenis makanan yang diduga memicu perut kembung sebaiknya juga tidak dikonsumsi. Soalnya, kondisi kembung akan membuat perut serasa terisi penuh padahal kosong.
* Yang pasti hindari stres dan ketegangan dalam bentuk apa pun. Jangan pernah menganggap kehamilan sebagai beban, melainkan sebagai fase kehidupan baru yang menyenangkan.
* Konsumsi Vitamin B6
Sumber: Jurnal Ilmiah Kedokteran U

0 komentar:

Posting Komentar

 
. | © 2010 by DheTemplate.com | Supported by Promotions And Coupons Shopping & WordPress Theme 2 Blog